Teks Khutbah Jumat Singkat
Tabayyun
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ،
وَنَعُوْذُ بالله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ
الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إلهَ
إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
.اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى رَسُوْلِ اللَّهِ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ
وَمَنْ وَلآَهُ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَ
اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ وَقَالَ تَعَالَى
يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ
إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Puji dan syukur hanyalah milik Allah Subhanahu Wata’ala atas pemberian nikmat-Nya kepada kita,
sholawat serta salam semoga senantiasa
terlimpahkan kepada Uswah kita Nabi Besar Muahammad ﷺ.
Saya wasiatkan kepada diri saya pribadi dan kepada
jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Subhanahu
Wata’ala dengan sebenar-benarnya
takwa, yaitu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya dalam setiap
aspek kehidupan.
Jamaah Jumat yang berbahagia,
Pada khutbah kali ini, marilah kita renungkan bersama
sebuah tema penting dalam kehidupan sosial kita, yaitu tentang "Tabayyun", atau dalam
bahasa kita disebut klarifikasi, verifikasi, atau mengecek kebenaran informasi
sebelum kita menyimpulkan atau menyebarkannya.
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat
ayat 6:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا
أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman, jika
datang kepada kalian seorang fasik membawa suatu berita, maka telitilah
(tabayyun) agar kalian tidak menimpakan musibah kepada suatu kaum tanpa
mengetahui keadaannya yang menyebabkan kalian menyesal atas perbuatan itu."
(QS. Al-Hujurat: 6)
Ayat ini mengajarkan kepada kita semua agar tidak
gegabah dalam menerima atau menyebarkan berita, terutama dari orang-orang yang
tidak dikenal kebenaran ucapannya. Karena bisa saja informasi itu tidak benar
dan akhirnya kita menzalimi orang lain tanpa sadar.
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Tabayyun merupakan salah satu ajaran Islam yang sangat
relevan di era sekarang. Di zaman media sosial, WhatsApp, dan berbagai kanal
informasi digital, berita hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian sangat mudah
menyebar. Banyak di antara kita tergoda untuk langsung membagikan informasi
tanpa mengecek sumber dan kebenarannya. Padahal Rasulullah ﷺ telah
memperingatkan:
كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ
Artinya : "Cukuplah seseorang dianggap sebagai
pendusta apabila ia menceritakan semua yang ia dengar." (HR. Muslim)
Apa artinya? Artinya, menyampaikan informasi yang
belum kita cek kebenarannya saja sudah dianggap dusta, apalagi jika ternyata
informasi itu salah dan menimbulkan kerugian bagi orang lain.
Tabayyun juga bagian dari akhlak mulia. Dalam Islam,
menjaga kehormatan orang lain adalah kewajiban. Jangan sampai karena kita tidak
tabayyun, kita menyebarkan aib yang tidak ada, kita menuduh yang tak berdasar,
dan kita memfitnah tanpa sadar.
Mari kita lihat contoh dalam sejarah Islam:
Ketika terjadi fitnah terhadap Sayyidah Aisyah
radhiyallahu 'anha, istri Nabi Muhammad ﷺ, Allah Subhanahu
Wata’ala sendiri yang menurunkan
ayat dalam Al-Qur’an sebagai pembelaan terhadapnya, karena sebagian orang telah
menyebarkan berita dusta tanpa tabayyun. Akibatnya, mereka mendapat hukuman dan
celaan dari Allah Subhanahu Wata’ala .
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Marilah kita jadikan tabayyun sebagai budaya dan
karakter umat Islam. Sebelum menyebarkan informasi, tanyakan dalam hati:
Apakah sumbernya jelas?
Apakah manfaatnya lebih besar daripada mudaratnya?
Apakah saya sudah meneliti kebenarannya?
Jika jawabannya tidak atau ragu, maka lebih baik diam.
Karena diam lebih selamat daripada menyebar keburukan.
Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ
الآخِرِ، فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
Artinya : "Barang siapa yang beriman kepada Allah
dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam." (HR. Bukhari dan
Muslim)
Mari kita jadikan khutbah ini sebagai pengingat bahwa
lisan dan jari kita akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Subhanahu
Wata’ala . Jangan sampai kita terjatuh dalam dosa ghibah, fitnah, atau
penyebaran hoaks, karena semua itu akan menghancurkan amal kebaikan kita
seperti api membakar kayu kering.
بارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ
وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ
مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Khutbah 2
اَلْحَمْدُ
لِلّٰهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى رَسُوْلِ
اللَّهِ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَلآَهُ أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَ
اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ وَقَالَ تَعَالَى
يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ
إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
إِنَّ اللهَ
وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا
صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،
إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ
رَبَّنَا
هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ
إِمَامًا
رَبَّنَآ
اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Untuk membaca atau mencetak file khutbah jumat singkat berbahasa Indonesia ini dalam bentuk PDF silahkan download melalui tautan berikut ini :
إرسال تعليق